Senin, 11 April 2011

Terima kasih Kakekku....

Detik ini aku menulis blog ini, aku baru tahu bahwa kakekku dipanggil oleh sang Maha Kuasa. Kejadian sudah beberapa hari yang lalu tepat malam minggu, yakni Sabtu pukul 11 Malam. Yang lebih parahnya, aku baru tahu detik ini juga, hari senin pukul 10 teng!. Tanpa ada kabarpun dari orangtua atau sanak family dari Makassar. Okelah… taka pa ? tapi kenapa haruis tak memberitahuku ???..


Ketika itu aku langsung sabar dan menenangkan diri. Ku telpon saudara sepupuku yang sangat dekat Jenny. Kebetulan dia juga membuat status di facebook, bahwa kakeknya meninggal. Aku belum yakin itu kakek kami, oleh karena itu aku baca blognya, ternyata mengisahkan seorang pria yang persis dalam masa kecil kami berdua. Aku terhentak kaget, apa betul seorang kakek yang menemani hidupku selama 16 tahun hidup ini telah pergi ???

Ketika aku menelponnya, aku ketika tersebut mendengar kata bahwa ia telah pergi….. Sungguh memilukkan hati ini. Hati langsung merasa menangis. Air mata tak kunjung meneteskan ke tuts keyboard. Ku dengar juga sepupuku, Jenny, menangis yang juga tak bisa melihat dia meninggalkan kami semua. Mengapa kami tidak bisa bertemunya ??? kamilah cucu yang di sayang olehnya ???, sejak kami kecil, kami dirawat olehnya ?? apakah kami masih bisa bertemu dengannya ??? 

Betul-betul kakekku yang bernama H.Dg.Maguna ini sangat seorang yang sangat baik sepanjang sejarah. Dia ayah dari ibu saya Najemah. Dia meninggalkan 6 putri dan 3 putra, seorang istri (nenek saya) yang sudah berumur juga, serta 13 cucu. Masih belum sempat merasakan kasih sayangnya. Kenapa begitu cepat dan berlalu. Saya tidak bisa bayangkan nenek saya hidup sendiri dalam kesendirian dirumah. Tiada pernah untuk membuatkan masakan lagi untuk kakek saya. Begitu pun ibu dan saudara-saudaranya, tak ada lagi ayng menjenguknya ketika sakit. Begitu banyak kenangan ini bersama dia.

Secara pribadi, sewaktu kecil saya selalu ditimang olehnya. Nama AHMAD RIFQI NURILMI pun pemberian kakek saya. Nama yang begitu berarti dalam kehidupan saya. Ketika umurku mulai masuk TK, saya diajari mengaji olehnya, saya dibuat telur setengah masak dengan kecap, saya disuapkan ketika saya pulang sekolah. Begitu durhakanya aku ketika aku disuapin aku loncat sana loncat sini, tapi keringatnya tak pernah lelah dalam mengejarku agar aku makan. Aku pernah muntah ditangannya, aku pernah ngompol ditangannya, apakah itu balasanku sama dia ???. 

Ketika aku masuk SD, aku selalu diajari beliau untuk menghafal al-qur’an, dia memanggilkanku guru mengaji dirumah, bahkan dia memberikanku radio al-qur’an untuk saya pelajari. Dan ketika itu saya masih lalai dalam mengaji ? apakah itu balasanku kepadanya ????. 
Ketika masuk SMP, aku diberikan motivasi hidup, aku diajari doa agar sukses di sekolah, serta agar selalu bisa dijalan Allah SWT sampai kapanpun. Ketika itu aku masih malas belajar, selalu lalai dalam sholat, apakah itu balasanku kepadanya ???. aku begitu menyesal..
Ketika aku masuk SMA, dia tetap mendorongku untuk belajar yang rajin, berdoa sebelum belajar, sholat untuk meraih ridho Allah SWT, Apa yang terjadi ada suatu mukjizat yang terjadi, aku selalu dapat peringkat tertinggi di sekolah akhir2 ini. Ini berkat motivasinya yang mendorongku terus. 
Sekarang…… tiada lagi telur setengah masak, suara ngajiannya, suara menghantarkanku tidur, masjid yang selalu di shalati, motivasinya, doanya, serta berkahnya dalam hidup saya maupun keluarga besar kami. Yang bisa aku balas adalah aku perjuangkan apa yang menjadi harapanmu wahai sang kakek tercinta. Serta selau kudoakan engkau dalam sholat-sholatku. Insya Allah. Amin

Ya Allah..
Masukkanlah ia dalam surgamu, hapuskanlah dosa-dosanya selalu hidup didunia, berikahlah kelapangan dalam alam kubur, berikanlah tempat yang baik dalam sana, serta buatlah dia nyamana dengan pahala-pahalanya selama hidupnya. Jika Engkau sayang kepadanya, mampukanlah ia dalam menghadapi kebangkitan nanti. Serta pertemukanlah dia bersama keluarga-keluarga kami disurga kelak. Amin

Ya Allah…
Lapangkanlah hati keluarga kami, jadikan ini sebagai cobaan kami untuk melihat kuasaMu. Bahwa yang bernyawa pasti mengalami kematian. Tabahkanlah nenek saya, ibunda saya, anak-anak yang ditinggalkan, cucu yang ditinggalkan, serta kerabat-kerabatnya. Jangan sampai berlinga mata yang berpanjang-panjang hari untuknya. Semoga senyum untuk kakek tercinta serta doa yang dia butuhkan.. serta jadikan kami meninggal seperti kakek kami ya Allah. Meninggal dengan khsunul khotimah. Tanpa beban, tanpa sakit, tanpa duka, tanpa jeritan. Hanya engkau Maha Kuasa. Amin


I LOVE YOU GRANDFATHER….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar atas Entri yang saya post-kan, mungkin ada yang ingin ditanyakan, Insya Allah saya bisa menjawabnya.